Iklan

Akibat dari pemberitaan beberapa media banyak warga kehilangan penghasilan.

mega-berita.com
Jumat, 29 Juli 2022 | 10.06 WIB Last Updated 2022-10-13T01:41:02Z
Mega-Berita.com   Melawi - Ketua PC KINProjamin Kabupaten Melawi, Jumain mengatakan saat ini masyarakat Kabupaten Melawi kesulitan untuk mendapatkan bahan bangunan janis kayu kalaupun ada harganya  sudah melambung tinggi ungkapnya,kamis 28 juli 2022.


Kesulitan bahan baku tersebut dipicu beberapa portal berita di media online yang gencar memberitakan aktivitas pekerja yang di anggap ilegal.


Ada beberapa konsumen yang mengeluh atas sulitnya kebutuhan bahan baku bangunan yang bahan bakunya  berasal dari kayu ia sangat menyayangkan hal tersebut bisa terjadi,ucapnya. 


 "Padahal saat ini warga melawi sedang giat membangun terutama rumah", sedangkan rumah adalah kebutuhan pokok yang harus  ada. 


",Belum lagi bangunan infrastruktur pemerintah seperti gedung sekolah,puskesmas polindes dan perumahan guru jembatan dan lain sebagainya bahan bakunya selalu menggunakan kayu sebagai bahan utama.


Setelah mengetahui tentang pemberitaan tersebut Tim KINProjamin Kabupaten Melawi langsung investigasi ke TKP dan berdialog dengan masyarakat setempat guna mengklarifikasi  kebenaran berita tersebut.


Sama halnya yang dilakukan awak media mitranews.net


Untuk membuktikan hal tersebut kami mencoba mendatangi pemilik dan beberapa lokasi sawmill yang terletak di Desa Melana, Kecamatan Sokan pada Rabu, (27/07/2022).


Situasi tampak lengang, tak ada aktivitas pengetaman kayu di beberapa sawmill yang kami datangi.


Man, salah seorang pemilik sawmill saat di konfirmasi mengatakan bahwa memang tidak ada aktivitas sawmill karna tidak ada permintaan pengetaman kayu.


"Belakangan ini tidak ada warga yang mengetam kayu. Selama ini kami hanya membuka jasa pengetaman kayu saja," pungkas Man.


Man juga mengatakan usaha sawmill yang digelutinya ini hanya mampu mempekerjakan sebanyak 3 orang tenaga kerja.


"Karna sawmil saya skala kecil jadi hanya mampu merekrut 3 orang tenaga kerja saja mengingat minimnya warga yang menggunakan jasa pengetaman," ujar Man.

Hal senada juga disampaikan Kijik, salah seorang warga yang memiliki sawmill di Desa Melana.


"Sawmill saya juga hanya mampu mempekerjakan 3 orang tenaga kerja, karena job juga sepi" ujar Kijik.


Kijik juga mengatakan, yang ia rekrut juga adalah warga desa setempat yang tidak memiliki pekerjaan.


"Upahnya pun tidak seberapa, paling tidak bisa memenuhi kebutuhan hidup meskipun dalam jangka pendek" imbuhnya.


Secara Terpisah, Kapolres Melawi, AKBP Sigit Eliyanto Nurharjanto melalui Kapolsek Sokan, Ipda Suyono mengatakan, sejauh ini tidak ada aktivitas ilegal logging di wilayah Kecamatan Sokan.


"Sejauh ini pantauan kami tidak ada aktivitas ilegal logging. Yang ada hanya penyedia jasa pengetaman kayu lokal atau sawmill dan itupun dikerjakan oleh warga setempat," ucap Kapolsek Sokan, Ipda Suyono.


Ipda Suyono juga menegaskan, terkait ilegal logging akan menjadi perhatian pihaknya sesuai instruksi Kapolres.

"Sesuai instruksi Pak Kapolres, illegal logging akan menjadi perhatian serius. Kerjasama masyarakat juga sangat penting dalam hal ini," pungkasnya. 


(Dik/Ade S/red).
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Akibat dari pemberitaan beberapa media banyak warga kehilangan penghasilan.

Iklan