Mega-Berita.com Mempawah - Masyarakat kabupaten Mempawah mempertanyakan pekerjaan proyek pembangunan penyedian air baku Pelabuhan Kijing yang nilainya hampir Rp 20 milyar masih terkatung katung pekerjaannya.
Pekerjaan dibawah PPK Air Baku BWS Balai Kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak itu mendapat penolakan dari masyarakat.
Dari pantauan awak media dilapangan, belum ada tanda tanda proyek yang sudah dua bulan kontrak tersebut dikerjakan. Dilokasi sepi pekerja.
Ironisnya, proyek APBN dengan pagu dana Rp. 19.342.799.000,00 hanya terpasang plang nama dan basecamp saja.
Menurut salah satu masyarakat setempat, Edi mengatakan dirinya belum melihat aktifitas kerja. Terkadang sepi. Hanya ada alat berat dan basecamp saja.
"Belum ada aktifitas pekerjaan. Sepi tidak ada yang kerja", ungkap Edi.
Diduga keras pekerjaan yang dikerjakan oleh PT. Somba Hasbo KSO dan PT. Taman Keraton Mulia itu ada masalah.
Data yang dihimpun wartawan di lapangan menyebut proyek tersebut belum ada izin persetujuan dari masyarakat dan masih ada hal lainnya.
"Masyarakat ingin adanya koordinasi dan rapat pertemuan antara pihak pelaksana dan masyarakat," tegas Kepala Desa Sungai Duri II Kecamatan Sungai Kunyit, Langgeng kepada wartawan mengutip Emsatunews.co.id.
Menurut sumber Sinarraya proyek ini sudah dua bulan belum dikerjakan. "Padahal sudah kontrak, kok belum ada tanda tanda mau dikerjakan, ada apa ya", ujar Edi warga mempawah.
Kepala Balai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak Pramono beberapa kali coba dihubungi lewat Whattshap guna konfirmasi tidak mendapatkan jawaban.
Pekerjaan dibawah PPK Air Baku BWS Balai Kementerian pekerjaan umum dan perumahan rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak itu mendapat penolakan dari masyarakat.
Dari pantauan awak media dilapangan, belum ada tanda tanda proyek yang sudah dua bulan kontrak tersebut dikerjakan. Dilokasi sepi pekerja.
Ironisnya, proyek APBN dengan pagu dana Rp. 19.342.799.000,00 hanya terpasang plang nama dan basecamp saja.
Menurut salah satu masyarakat setempat, Edi mengatakan dirinya belum melihat aktifitas kerja. Terkadang sepi. Hanya ada alat berat dan basecamp saja.
"Belum ada aktifitas pekerjaan. Sepi tidak ada yang kerja", ungkap Edi.
Diduga keras pekerjaan yang dikerjakan oleh PT. Somba Hasbo KSO dan PT. Taman Keraton Mulia itu ada masalah.
Data yang dihimpun wartawan di lapangan menyebut proyek tersebut belum ada izin persetujuan dari masyarakat dan masih ada hal lainnya.
"Masyarakat ingin adanya koordinasi dan rapat pertemuan antara pihak pelaksana dan masyarakat," tegas Kepala Desa Sungai Duri II Kecamatan Sungai Kunyit, Langgeng kepada wartawan mengutip Emsatunews.co.id.
Menurut sumber Sinarraya proyek ini sudah dua bulan belum dikerjakan. "Padahal sudah kontrak, kok belum ada tanda tanda mau dikerjakan, ada apa ya", ujar Edi warga mempawah.
Kepala Balai Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Direktorat Jenderal Sumber Daya Air Balai Wilayah Sungai Kalimantan I Pontianak Pramono beberapa kali coba dihubungi lewat Whattshap guna konfirmasi tidak mendapatkan jawaban.
(Tim/Red)