Hadir pada kegiatan tersebut Drs. Maryadi, M. Si Kepala Dinas Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan Dan Perlindungan Anak Kabupaten Sintang, Kepala BNN Sintang, Wahana Visi Indonesia dan para fasilitator tingkat kabupaten dan peserta workshop.
Pelaksana Harian Sekretaris Daerah Kabupaten Sintang Yustinus J menyampaikan bahwa remaja dalam konteks program pembangunan keluarga, kependudukan dan keluarga berencana (bangga kencana) dilihat dari tiga aspek. pertama, sebagai calon penduduk usia produktif, calon aktor pembangunan yang harus berkualitas. kedua, sebagai calon pasangan yang akan membangun keluarga berkualitas. ketiga, sebagai calon orangtua yang akan melahirkan sdm yang juga harus berkualitas.
“oleh karena itu, pemerintah ingin memastikan remaja-remaja di Indonesia mampu menyiapkan diri agar memiliki perencanaan dalam mempersiapkan dan melewati lima transisi kehidupan remaja, yaitu: mempraktikan hidup sehat, melanjutkan pendidikan, memulai mencari/menciptakan pekerjaan, menjadi anggota masyarakat yang baik, dan memulai kehidupan keluarga” terang Yustinus J.
“pendekatan yang digunakan dalam menyasar remaja dilakukan dengan pemberdayaan teman sebaya (peer group) sebagai pendidik dan konselor sebaya di pusat informasi dan konseling remaja, dan penguatan peran keluarga dalam pengasuhan dan pendampingan tumbuh kembang remaja melalui peran kader di kelompok bina keluarga remaja”tambah Yustinus J.
“PIK remaja adalah wadah kegiatan yang dikelola dari, oleh dan untuk remaja guna memberikan akses informasi, pendidikan, dan konseling tentang perencanaan kehidupan berkeluarga bagi remaja.
Sedangkan bina keluarga remaja adalah wadah kegiatan yang beranggotakan keluarga yang mempunyai remaja, untuk memberikan bekal pengetahuan dan keterampilan dalam pengasuhan dan pembinaan remaja sehingga dapat memahami remaja, permasalahan remaja, dan dapat melakukan komunikasi efektif dengan remaja” tambah Yustinus J.
“pemerintah saat ini giat-giat nya melakukan upaya menurunkan pravelensi stunting, dimana Kalbar termasuk 10 provinsi yang menjadi atensi khusus dalam permasalahan stunting di Indonesia. Khusus Kabupaten Sintang kita telah berhasil menekan angka stunting dari 44 ,1 % pada tahun 2017 hingga 28,59 % tahun 2021. Terkait dengan itu saya berharap semua OPD mengambil peran yang besar sesuai tupoksi masing-masing” pesan Yustinus J.
“saya berkeyakinan bahwa upaya menurunkan angka stunting di Kabupaten Sintang adalah sebuah keniscayaan, apalagi melalui dinas KBP3A Kabupaten Sintang sejak di percayakannya kepala BKKBN pusat sebagai badan yang di bertanggung jawab dan sebagai ketua pelaksana percepatan penurunan di Indonesia” tambah Yustinus J
“atas nama Pemerintah Kabupaten Sintang, kami mengucapkan terima kasih kepada para peserta dan selamat mengikuti kegiatan workshop semoga saudara-saudara, dapat menyerap semua ilmu yang disampaikan oleh para fasilitator” harap Yustinus J.
Budi / Humas Pemda