
Mega-Berita.com Mega-Berita.com Mega-Berita.com Mega-Berita.com Kapuas Hulu,- Ambrosius Sadau Kepala Badan Perencanaan Daerah digadang-gadang sebagai calon kuat Sekretaris Daerah Kabupaten Kapuas Hulu. Namun di balik itu bayang-bayang dugaan kasus korupsi yang melibatkan OPD yang dipimpinnya saat ini menggugah sejumlah pertanyaan mengenai integritas dalam birokrasi dan proses pengambilan keputusan nantinya.
Kasus tersebut menuai sorotan LSM PISIDA Kapuas Hulu, melalui Syamsuardi Sekertaris Umum Badan Pertimbangan Pusat (LSM PISIDA) menurutnya persoalan tersebut tidak hanya menyentuh aspek moral dan etika, Terkait adanya dugaan korupsi yang terjadi dalam kegiatan belanja jasa konsultasi yang berorientasi pada pelayanan dan studi penelitian. Sebagai Kepala Badan Perencanaan Daerah Kabupaten Kapuas Hulu, Sadau adalah orang yang paling bertanggung jawab dalam perencanaan dan pengelolaan anggaran daerah tersebut.
Menurut laporan, Polda Kalbar bahkan telah mengeluarkan surat permintaan dokumen dengan no : B/14/I/RES.3.5/2025 Ditreskrimsus, terkait dengan kasus ini, lebih jauh Syamsuardi menjelaskan bahwa hal tersebut menunjukkan bahwa penyelidikan sedang berlangsung namun sejauh ini belum ada perkembangan lebih lanjut, untuk itu dirinya berharap agar dalam proses penyelidikannya berlangsung secara transparan.
Prestasi akademik Sadau memang tidak bisa diabaikan begitu saja. Dalam tes makalah yang digelar, ia berhasil meraih nilai tertinggi diantara kandidat lainnya. Ini menunjukkan bahwa secara teori dan pengetahuan, Sadau memang memiliki kapasitas untuk memimpin dan mengelola daerah. Namun, keberhasilannya di bidang akademik seharusnya diimbangi dengan integritas yang kuat. Karena selain mencederai reputasinya, permasalahan tersebut juga dapat mengurangi kepercayaan masyarakat, sehingga potensi jika terpilihnya Sadau nantinya bisa dipandang skeptis ungkap Syamsuardi.
Dampak dari kasus ini sangat signifikan, tentang nasib anggaran daerah dan bagaimana hal tersebut akan mempengaruhi pembangunan infrastruktur, pendidikan, dan pelayanan kesehatan jelas bisa terhambat di Kapuas Hulu. Seharusnya seorang kandidat Sekda memiliki catatan yang bersih, maka kebijakan yang dihasilkan mungkin akan lebih menguntungkan kepentingan masyarakat luas.
Melihat ke depan, masa depan Ambrosius Sadau sebagai calon Sekda akan sangat tergantung pada perkembangan kasus ini. Dengan penyelidikan yang sedang berlangsung, hasilnya akan sangat menentukan kelanjutannya dalam karir politik. Jika terbukti ada keterlibatan dirinya, bukan hanya pencalonannya yang akan terancam, tetapi juga masa depan kariernya dalam birokrasi pemerintahan.
Namun, jika ia dapat membuktikan bahwa tuduhan tersebut tidak berdasar, Sadau mungkin masih memiliki peluang untuk meraih posisi tersebut. Akan tetapi, konsekuensinya adalah dia harus berjuang keras untuk membangun kembali kepercayaan masyarakat.
Adanya dugaan korupsi senilai 15,8 miliar harus menjadi pelajaran berharga bagi seluruh pemangku kepentingan di Kapuas Hulu. Integritas dan akuntabilitas harus menjadi landasan dalam setiap langkah pemerintahan. Masyarakat berhak mendapatkan pemimpin yang tidak hanya cakap dalam pengelolaan anggaran, tetapi juga memiliki moralitas yang kuat. Kita berharap bahwa proses hukum dapat berjalan dengan adil dan transparan, sehingga masyarakat dapat mengetahui kebenaran di balik kasus ini. Akhirnya, pilihan terhadap pemimpin yang bersih dari kontroversi akan menjadi langkah penting bagi pembangunan dan kemajuan Kabupaten Kapuas Hulu ke depan.
Cecep Kamaruddin
Penulis