Iklan

Aksi Damai Warga Kampong Seberang Berjalan Dengan Damai dan Tertib Hingga Mencapai Kesepakatan.

mega-berita.com
Minggu, 29 Oktober 2023 | 07.52 WIB Last Updated 2023-10-30T02:38:09Z
Mega-Berita.com   Sintang, - Aksi damai Solidaritas Warga Kampong Seberang (SWKS) kembali menyita perhatian publik, setelah setahun yang lalu tepatnya pada 28 oktober 2022 viral dengan jargon MERAMPOT dan berhasil membuat KB 1 kalbar gerah akan tuntutan dengan mengucurkan anggaran APBD Provinsi Kalbar puluhan milyar untuk memperbaiki ruas jalan semubuk sintang 1 di Kelurahan Ulak Jaya dan KKU.


Tahun ini 2023 di tanggal yang sama 28 Oktober kembali Solidaritas Warga Kampong Seberang (SWKS) melaksanakan aksi damai jilid 2 bertajuk BANTAI sebuah kosakata yang sempat menjadi polemik takkala Jarot Winarno selaku Bupati sintang menuangkan inspirasinya dalam sebuah  spanduk berukuran besar yang di pasang di papan reklame sekitar Jl PKP Mujahidin.


Jargon BANTAI kembali menjadi viral saat pelaksanaan aksi damai jilid 2 Solidaritas Warga Kampong Seberang (SWKS) yang mana saat sang orator Sas Lirais ( Long Sas ) yang juga merangkap menjadi ketua koorlap dan Nurhermanto tokoh masyarakat yang akrab disapa Nga Her meneriakan untuk membakar semangat peserta aksi KAMPONG SEBERANG dan di jawab sekitar 1500 peserta aksi dengan kata BANTAI.


Namun BANTAI bukan sembarang bantai, kata BANTAI yang kali ini menjadi jargon saat pelaksanaan aksi damai jilid 2 Solidaritas Warga Kampong Seberang (SWKS) diartikan dengan makna yang lebih positif oleh salah seorang wartawan kondang asal kampong seberang.

Arti kata BANTAI yang dimaksud lebih mengarah kepada persoalan sosial yang dihadapi masyarakat pada umumnya yang mana seperti kita ketahui pada sila kelima dari PANCASILA yaitu KEADILAN SOSIAL BAGI SELURUH RAKYAT INDONESIA dan negara wajib hadir serta menjamin bagi rakyatnya.

Keadilan seperti apa yang dimaksud saat pelaksanaan aksi damai jilid 2 Solidaritas Warga Kampong Seberang (SWKS) ya keadilan dalam hal pembangunan insfrastruktur yang wajib pemerintah jamin dan berikan serta layak untuk dinikmati rakyatnya.

Ok kita langsung saja Kata BANTAI yang dimaksud dan diartikan dengan makna yang lebih positif oleh salah seorang wartawan kondang asal kampong seberang merupakan kependekan dari kata (Bersatu Untuk Insfrastruktur Yang Memadai) yaitu insfrastruktur fisik yang mampu mendongkrak perekonomian masyarakat tiada lain dan tiada bukan adalah jalan dan jembatan.

Yang mana dalam hal pembangunan insfrastruktur jalan dan jembatan yang memadai, PEMDA TK II Kabupaten Sintang dinilai lamban hingga menjadi polemik yang mengakibatkan terjadinya AKSI DAMAI SOLIDARITAS WARGA KAMPONG SEBERANG, setelah MAU AKSI baru ada REAKSI begitulah ucapan lantang ketua koorlap Long Sas yang menjadi orator.

Aksi bukan sembarang aksi kami beraksi pada sebuah kawasan yang di tetapkan oleh pemerintah daerah TK II Kabupaten Sintang sendiri, sebuah kawasan yang merupakan cikal bakalnya kota Sintang yang sering dikunjungi tamu negara.

Kita juga sudah pasti tau jawabannya sebuah kawasan budaya yang memiliki nilai sejarah, asal usul lambang negara yaitu burung garuda, dimana kita simpan wajah PEMDA TK II Kabupaten Sintang jalan dan jembatan menuju Keraton Almukarammah dan Masjid Jami' Sultan Nata, berlumpur berlubang dan berdebu, orasi tegas Ngah Her.

Aksi damai yang di lakukan oleh warga kampong seberang di sambut dengan senyum oleh penjabat pemerintah daerah dan dari penjabat DPRD Kabupaten sintang sembari melangkahkan kakinya saat berjalan menuju tenda aksi yang panitia siapkan demi kenyamanan agar para pemangku kebijakan dan pengambil keputusan Bupati Sintang dan Ketua DPRD tidak merasakan teriknya matahari tidak seperti peserta aksi yang rela berpanas-panasan hanya untuk merperjuangkan jalan dan jembatan menuju situs bersejarah di kawasan budaya.


Tarik menarik dan ulur mengulur kesepakatan pun terjadi suasana tegang pun sempat dirasakan, yang pada akhirnya tercatat pada selembar kertas yang di tanda tangani Bupati Kabupaten Sintang dan Ketua DPRD Kabupaten Sintang dan Kepala Dinas Pekerjaan Umum dengan bermaterai RP 10000 yang berbunyi :

SOLIDARITAS WARGA KAMPONG SEBERANG

SURAT PERNYATAAN

Menaggapi Tuntutan aksi damai jilid II Solidaritas Warga Kampong Seberang Pada hari ini, Sabtu :

28 Oktober 2023 kami pemerintah Daerah Kabupaten Sintang dan Dewan perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sintang menyatakan dan siap melaksanakan

1. Jangka pendek dana UPJJ masuk untuk pemeliharaan jalan Mensiku Jaya secara intensif (termasuk penyiraman berkala berkordinasi dengan Kasatpol PP) dan mulai dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 1 November 2023,

2. Jangka panjang segera melaksanakan Peningkatan dan Pengaspalan Jalan Mensiku Jaya Dari Ujung Jembatan Kapuas Sampai menuju Masjid Jami Sultan Nata Sintang di Bulan Januari tahun 2024 tender dan pelaksananya adalah kontraktor yang berkualitas.

3. Segera melaksanakan pembangunan Jembatan Sungai Pembunoh dengan proses lelang dimulai pada bulan November 2023 dan maksimal pelaksanaan dilaksanakan pada Bulan Desember 2023,

4. Segera Melaksanakan Peningkatan Jalan Laksamana Diva menuju SMA Negeri 04 tahun 2024 (sampai aspal)

Demikian Surat Pernyataan ini kami buat Dalam Keadaan Sadar dan tanpa tekanan dari pihak manapun.

Sintang, 28 Oktober 2023 Disetujui, Bupati Sintang Dr. H. Jarot Winarno, M.Med.Ph, Ketua DPRD Sintang FLORENSIUS RONNY, Kepala Dinas PU Sintang MURSALIN ST.MM, METERAI TEMPEL
1E557AKX41510262, 28 Okt 2023 12.55, 


*(CK) *
Komentar
komentar yang tampil sepenuhnya tanggung jawab komentator seperti yang diatur UU ITE
  • Aksi Damai Warga Kampong Seberang Berjalan Dengan Damai dan Tertib Hingga Mencapai Kesepakatan.

Iklan